Kasus penistaan agama Islam yang dilakukan oleh Ahok nampaknya berbuntut sangat panjang, kasus ini menyeret banyak pihak di dalamnya, dan bahkan dengan ucapan Ahok itu, kini umat Islam seakan terbagi-bagi menjadi beberapa kelompok. Mulai dari umat Islam yang kontra dengan Ahok dan tak terima atas ucapannya, lalu ada pula kelompok yang pro Ahok dan membelanya mati-matian, luar biasa!
Setelah kejadian itu, kemudian Buni Yani mengupload video pernyataan Ahok yang dinilai menyinggung umat Islam dan seakan membuat kasus SARA. Hal ini langsung ramai di masyarakat, dan banyak pihak yang kemudian terlibat dengan hal-hal berbau politik ini. Karena kasus ini semakin panjang, akhirnya Ahok meminta maaf, namun kasusnya sudah berada di Polisi da masih terus dilanjutkan.
- baca juga : akhirnya Ahok minta maaf pada umat Islam
Bahkan kasus ini membuat MUI harus angkat bicara, menurut mereka Ahok sudah melakukan perbuatan yang melukai kaum muslim dan dia harus mendapatkan hukuman yang tepat. Dengan tuduhan menghina Al-Qur'an dan menganggap isi surat Al Maidah 51 dan para penafsirnya adalah sebuah kobohongan, maka menurut hukum Islam, Ahok bisa saja dikenai hukuman berat. Seperti dikutip dari fotovideoviral.com, Ahok bisa saja dihukum menurut Hukum Islam, yaitu AHOK HARUS DI BUNUH ! DIPOTONG TANGAN & KAKINYA BERSILANGAN. ATAU MINIMAL DIA DI USIR DARI NEGARA REPUBLIK INDONESIA.
Ok kasus ini masih terus berjalan panas, meski pihak Ahok meminta agar kasus ini jangan dibahas lagi, namun beberapa pihak yang tak terima dengan Ahok masih terus memperkarakannya secara hukum. Dan salah satu acara politik paling terkenal saat ini, ILC (Indonesia Lawyer Club) yang disiarkan di TV One kemudian mengundang banyak pihak. Di acara itu banyak pihak yang diundang seperti Buni Yani, Ahmad Dhani, dan beberapa nama besar lain dalam dunia politik.
Pada acara tersebut, ada satu nama yang cukup menyita perhatian masyarakat Indonesia khususnya di Jakarta, seorang Nusron Wahid memberikan pernyataan yang sangat-sangat membuat heboh. Dengan nada keras dan seakan berapi-api (ada yang mengatakan melotot dan menunjuk ke arah ulama yang hadir), dia memberikan pernyataan dengan isi diantaranya :
- Yang berhak dan paling memahami dalam menafsirkan ayat Al-Qur'an hanyalah ALLAH SWT dan Nabi Muhammad SAW, bukan MUI.
- Belajar tanpa guru adalah sesat / setan,
- TABAYUN bukan oleh penafsiran sepihak,
- Pemimpin non muslim tidak dilarang oleh Islam (ada sejarahnya dalam cerita nabi)
- Dalam PANCASILA, muslim atau non muslim boleh menjadi pemimpin di Negara Indonesia.
- Politik hentikan penggunaan ayat Almaidah sebagai senjata dalam politik, Karena ayat tersebut merupakan ayat multitafsir.
Penampilan Nusron itu langsung viral dan menjadi kontroversi di masyarakat, Ustad Yusuf Mansur mengunggah beberapa foto dan postingan di akun sosial media miliknya sebagai sindiran untuk Nusron. Masih banyak lagi ulama lain yang juga ikut berkomentar dengan apa yang dilakukan oleh Nusron, hampir semuanya memberikan penolakan entah itu kepada isi dari pernyataan Nusron maupun tingkahnya yang tidak sopan di depan ulama. Namun Nusron sendiri membantah hal itu, dia melakukan pembelaan bahwa wajah dan peringainya memang seperti itu, bukan marah namun sudah bawaan dari lahir, dan dia merasa opininya itu benar karena dia punya guru yang dia percayai.
Dunia politik memang sarat dengan hal-hal yang terbilang "kejam", kita sebagai masyarakat cukup nonton saja dan memberikan penilaian kita masing-masing. Singkatnya, kalau ada orang yang benar namun menunjukkannya kepada anda sembari marah-marah, tentu saja anda tidak terima meski hal itu benar, bukan begitu?