Awal tahun 2018 kita sudah disuguhi banyak sekali kontroversi di Indonesia, mulai dari penyebaran video mesum, konflik politik, hingga masalah artis lain. Ditambah lagi adanya penemuan bangkai Orang Utan tanpa kepala yang tebawa aliran sungai Barito di Kalimantan, ini merupakan bukti kebobrokan yang semakin terlihat di tanah air.
Orang Utan adalah hewan yang dilindungi di Indonesia dan menjadi salah satu perhatian dunia karena banyaknya pembantaian dan pembunuhan orang utan yang dilakukan di Indonesia. Apakah kita harus membiarkan dunia mengutuk hanya karena orang utan?
Mungkin harus menunggu orang utan menyusul burung Kuau, tikus verhoeven, tikus flores, harimau bali dan harimau jawa untuk punah hingga kita bisa sadar untuk menyelamatkan lingkungan.
Orang utan merupakan hewan yang dilindungi karena jumlahnya yang sangat sedikit, bahkan dunia mencoba membantu Indonesia dengan ikut memantau dan memberikan bantuan untuk menyelamatkan populasi orang utan.
Namun sayangnya masih ada pihak yang seenaknya sendiri memburu hewan ini untuk dimakan, emangnya gak ada daging lain yang legal untuk dikonsumsi?
Selain mereka yang sering memburu untuk mengkonsumsi dagingnya, tak ketinggalan mereka yang punya perkebunan dan menganggap orang utan sebagai hama yang harus diburu dan dibunuh demi menyelamatkan hasil panen.
Kasus perburuan dan pembunuhan orang utan sudah banyak terjadi di Indonesia dan pihak keamanan sebenarnya juga mulai ketat dalam melindungi hewan yang satu ini. Namun dasarnya mereka yang nekad membunuh orang utan tidak tahu hukum atau memang merasa kebal hukum.
Lebih lucunya lagi, ada orang yang sedang memasak orang utan lalu difoto dan diunggah ke sosmed (FB) untuk pamer, lucu yah?
Selamatkan orang utan dari kepunahan karena mereka adalah hewan dilindungi yang jumlahnya sangat minim, jangan sampai orang utan hanya menjadi simbol dan kenangan dimana anak cucu kita tak bisa melihatnya secara langsung.