Rohingya Semakin Tersiksa Di Myanmar, Aung Suu Kyi Terus Ditekan

Bukan rahasia lagi jika kaum minoritas Rohingya yang beragama Islam terus ditekan, disiksa, dan tersingkir dari Rakhine, Myanmar. Kekerasan yang dilakukan oleh tentara nasional yang dibantu oleh komunitas budha membuat puluhan ribu warga Rohingya melarikan diri.


Bangladesh menjadi tujuan utama warga Rohingya untuk menyelamatkan diri dari siksaan di negaranya sendiri. Namun mereka juga melarikan diri ke negara Asean lain seperti Malaysia, Indonesia, Thailand, dll. Sampai kapan siksaan ini terus berlanjut?

Kerusuhan yang terjadi di Rakhine dimulai sejak beberapa tahun silam, kaum Rohingya yang beragama Islam dianggap bukan warga asli Myanmar. Mereka dianggap sebagai para pendatang ilegal yang berasal dari Bangladesh.

Kehidupan kaum Rohingya mengalami penyiksaan yang tidak manusiawi, mereka dibantai, diusir, disiksa, bahkan mengalami pelecehan dari para tentara dan warga Myanmar. Kasus ini tidak terlalu menyita perhatian dunia, alasannya karena mereka adalah orang Islam!

Salah satu tokoh yang sangat berpengaruh di Myanmar saat ini adalah Aung San Suu Kyi yang merupakan peraih nobel perdamaian yang sering menyuarakan demokrasi. Namun nyatanya dia malah kebingungan dengan kekerasan yang terjadi di negaranya sendiri.

Tekanan dari negara tetangga seperti Indonesia dan Malaysia terus menyerang Suu Kyi, bahkan saking bingungnya dia akhirnya mengatakan bahwa Indonesia dan negara lain tidak usah ikut campur mengenai urusan di Myanmar.

Masalah Rohingya adalah pelanggaran HAM yang seharusnya sudah ditangai oleh PBB, namun nyatanya PBB dan Mamarika yang sok jago terlihat diam saja tak punya urusan di sini. Mereka seakan menutup mata dan telingan dengan penderitaan kaum minoritas di Rakhine ini.

Banyak pihak yang mengecam Aung Suu Kyi, tentara Myanmar, kaum Budha, dan pemerintah Myanmar yang seakan tidak bisa menangani masalah perbedaan yang berujung dengan kekerasan ini. Jika terus dibiarkan seperti ini, bisa saja beberapa saat ke depan akan berdatangan militan yang berasal dari ISIS, timur tengah, atau bahkan jaringan teroris yang menuju ke Myanmar untuk menyerukan perang agama di sana.