Pro kontra berita - Setelah 40 kali pertandingan tanpa menuai kekalahan sekalipun, akhirnya Real Madrid harus mengakui ketangguhan Sevilla dengan skor tipis 2-1. Hasil ini tentunya sangat menyakitkan bagi kubu Real Madrid karena baru beberapa hari yang lalu mereka bisa menahan imbang Sevilla 3-3 dengan pemain cadangan yang diturunkan pada lanjutan Copa Del Rey.
Pertandingan lanjutan La Liga tadi malam dilangsungkan di kandang Sevilla, Sanchez Pijzuan, sebenarnya Real Madrid mendominasi pertandingan sejak awal laga. Banyak peluang yang tercipta dari kaki CR7 namun masih melenceng dan dapat diredam oleh lini belakang Sevilla.
Gol Real Madrid tercipta pada awal babak ke-2 setelah sebelumnya Carvajal dijegal kiper Sevilla di kotak penalti dan membuat wasit menghadiahkan sepakan penalti yang dieksekusi dengan mantap oleh bintang mereka, C. Ronaldo. Kedudukan 0-1 bertahan beberapa menit lamanya dan hal ini membuat madrid mengendurkan serangannya.
Kesempatan itu tak disia-siakan Sevilla, dengan memaksimalkan sepakan bebas dari sisi kiri pertahanan Real Madrid, tendangan bebas itu memaksa Ramos membuat gol bunuh diri ketika sundulannya malah mengarahkan bola ke dalam jala gawangnya sendiri. Kedudukan menjadi imbang 1-1 dan pertandingan seakan sudah akan usai dengan skor imbang.
Pada akhir pertandingan memasuki masa tambahan waktu, Stevan Jovetic membuat gol debutnya di liga Spanyol dan membuat seisi stadion bergemuruh. Tendangan dari luar kotak penalti yang dilesakkannya mampu ditepis oleh Navas, namun sayangnya sepakan melengkung itu cukup keras dan terarah sehingga bola yang ditepis tetap masuk ke dalam jala gawang Madrid.
Kedudukan 2-1 untuk kemenangan Sevilla bertahan hingga peluit akhir dibunyikan dan ini merupakan kemenangan yang sangat bersejarah Sevilla. Pasalnya mereka berhasil membalaskan dendam pada pertandingan sebelumnya yang berakhir imbang 3-3 dan sekaligus menghentikan trend positif Real Madrid yang sudah menjalani 40 pertandingan tanpa kekalahan.
Dengan hasil ini, Madrid masih kokoh di puncak klasemen namun semakin didekati oleh rival abadinya, Barcelona. Hasil ini tentunya adalah pukulan telah untuk Zidane dan mereka harus segera berbenah demi bisa mengamankan puncak klasemen la liga. Sepertinya formasi baru Zidane yang menggunakan 3-5-2 tidak berhasil karena para pemainnya seakan kebingungan.
Kita lihat saja bagaimana kelanjutan la liga, apakah ini adalah kekalahan yang bisa merubah trend persaingan la liga, atau hanya sebuah pemberhentian trend positif dari Madrid.