Terjadi beberapa aksi kekerasan dan perusakan yang terjadi akhir-akhir ini di sekitaran Jawa Barat, kejadian ini adalah kerusuhan yang timbul antara masa FPI (Front Pembela Islam) dan masyarakat Sunda yang tergabung dalam GMBI (Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia). Akibat kejadian ini, beberapa titik menjadi mencekam dan dijaga oleh aparat kepolisian.
Kejadian ini berawal ketika Rizieq Shihab selaku ketua FPI datang ke Polda Jabar untuk pemeriksaan terkait laporan Sukmawati Soekarnoputri yang mengatakan bahwa Habib Rizieq sudah melakukan aksi penistaan lambang dasar negara, Pancasila. Sebelumnya habib Rizieq sudah dipanggil, namun mangkir, dan ini adalah panggilan kedua yang akhirnya didatanginya.
Pada saat pemeriksaan, ada ratusan masa pendukung habib Rizieq yang berasal dari FPI datang dan mendukung pimpinannya itu, sementara ada pula masa dari GMBI yang datang ke Polda Jabar kontra dengan habib Rizieq. Terjadi adu mulut antar kedua masa yang menyebabkan kerusuhan, seperti dikutip dari CNN, ada masa GMBI yang katanya terluka karena pemukulan dengan kayu, sementara masa GMBI membalas dengan merusak mobil anggota FPI.
Buntut dari kerusuhan ini adalah perusakan beberapa markas GMBI, diantaranya markas GMBI yang berada di Bogor kabarnya dibakar oleh sekitar 150 orang, dan 20 tersangka sudah diamankan oleh pihak kepolisian, seperti yang dikutip dari Detik.com.
Selain itu, di markas GMBI Ciamis juga terjadi aksi pengrusakan yang dilakukan oleh oknum yang tak dikenal. Menurut detik.com, ada beberapa oknum yang melempari markas dan merusak motor yang ada di depannya, pelaku langsung melarikan diri.
Pihak FPI melalui panglimanya, Maman Suryadi, menolak jika aksi pengrusakan yang terjadi di markas GMBI dikaitkan dengan oknum FPI. Menurutnya, tidak adil selalu menyalahkan FPI sebagai biang kerusuhan yang terjadi.
Sementara pihak kepolisian sendiri sudah menangkap 20 tersangka dan mengatakan jika mereka adalah anggota FPI, seperti dikutip dari detik.com. Pihak GMBI sendiri masih tenang dan mempercayakan proses ini kepada kepolisian, dan meminta ormasnya tidak melakukan aksi balasan.
Sebelumnya, tersebar berita di media sosial yang mengatakan bahwa telah terjadi penusukan dan penculikan terhadap anggota FPI yang menyebabkan beberapa anggota lain marah dan membuat keonaran. Pihak kepolisian sendiri sebenarnya sudah menghimbau agar tidak langsung mempercayai apa yang ada di media sosial karena belum tentu kebenarannya.
Semoga kerusuhan dan perseteruan di Jawa Barat antara FPI dan GMBI segera diselesaikan oleh pihak kepolisian, kita semua bersaudara dan harusnya kita saling menghargai satu sama lain.