11 Situs Penyebar Berita Hoax Sudah Diblokir, Kini Muncul Aplikasi Anti-Hoax

Kegelisahan netizen di Indonesia yang sering mendapati berita bohong (hoax) dengan isi yang tidak dapat dipertanggung jawabkan akhirnya mendapat angin segar setelah pemerintah bersama beberapa pihak terkait melakukan aksi berani dengan memblokir beberapa situs yang dianggap sering menyebarkan berita berisi SARA, palsu, provokasi, fitnah, dan bahkan penghinaan simbol negara.


Melalui kominfo, pemerintah memblokir 11 situs yang dianggap sering menyebarkan berita palsu dan merugikan bagi banyak pihak, berikut adalah daftar 11 situs yang diblokir oleh kominfo, seperti dikutip dari kompas.com :

1. voa-islam.com
2. nahimunkar.com
3. kiblat.net
4. bisyarah.com
5. dakwahtangerang.com
6. islampos.com
7. suaranews.com
8. izzamedia.com
9. gensyiah.com
10. muqawamah.com
11. abuzubair.net

Alasan kominfo memblokir situs-situs di atas dikarenakan beberapa hal, diantaranya adalah karena mengandung konten negatif, seperti ujaran kebencian, fitnah, provokasi, SARA, hingga penghinaan simbol negara. Sementara itu, dua lainnya karena mengandung phising dan malware berbahaya bagi pihak pengakses.

Menurut saya pribadi, situs-situs di atas kebanyakan adalah blog yang sok-sokan berisi artikel dan berita yang mendukung Islam, namun sayangnya diisi dengan berbagai hal yang didaramatis dengan kata-kata kebencian sehingga membuat rakyat saling curiga. Aksi pemerintah perlu kita apresiasi karena dengan hal itu, kita bisa menghindari fitnah yang beredar di internet.

Selain itu, setelah 11 situs hoax itu diblokir, kemudian muncul aplikasi anti-hoax berbasis android yang bisa diunduh oleh pengguna android smartphone. Anda bisa mencari informasi ini melalui website turnbackhoax.id yang di dalamnya ada berbagai informasi menarik.

Memang saat ini banyak sekali berita hoax yang beredar di masyarakat melalui internet, dan nyatanya berita itu tak dapat dipertanggung jawabkan oleh penulisnya. Kita sebagai netizen tentunya juga harus berhati-hati dalam menerima berita baru yang ada, kadang kala mereka menulis dengan penuh kebencian dan membuat kita ikut-ikutan menyebarkan berita itu.