Fakta Tentang Serangan Senjata Kimia Di Suriah yang Harus Kamu Tahu

Suriah kembali memanas pada hari Selasa lalu (5/4) ketika terjadi serangan senjata melalui udara di Khan Sheikhoun, Idlib, Suriah. Pemerintah Suriah dibawah kepemimpinan presiden Bashar Al-Assad yang didukung oleh Rusia kembali menyerang kelompok pemberontak dengan serangan udara dari pesawat.


Dalam insiden serangan udara ini, diperkirakan 66 orang dewasa meninggal dunia dan sekitar 20 anak-anak juga meninggal, sementara banyak orang yang terluka dan masih dirawat. Menurut tim kesehatan yang menangani para korban, banyaknya korban diduga karena terkena bahan kimia yang mematikan.

Serangan dengan bahan kimia adalah hal yang tidak manusiawi dan melanggar HAM, tentu saja ini menjadi sebuah perdebatan baru di dunia.


Perlu anda ketahui mengenai perang di Suriah yang tidak kunjung usai ini, sebenarnya bisa dibilang Suriah hanyalah medan peperangan antara Rusia dan sekutunya melawan Amerika dan sekutunya. Rusia mendukung pemerintahan Assad untuk memerangi para pemberontak, sementara Amerika bersama sekutunya (Inggris, Israel, Prancis, Turki, Arab Saudi, Qatar, dll) mendukung para pemberontak.

Ada 2 kubu yang saling serang untuk menanggapi serangan senjata kimia di provinsi Idlib, Suriah.

Kubu yang Pro : Pemerintah Assad dan Rusia yang bertanggung jawab atas serangan ini, mereka tidak mengakui penggunaan senjata kimia dan berdalih hanya ingin menyerang para pemberontak yang ada. Bahkan Rusia memberikan alasan yang terbilang sebuah khayalan, menurut mereka, serangan udara yang dilakukan mengenai gudang bahan kimia yang menyebabkan banyak bahan kimia tersebar dan membunuh banyak korban.

Assad juga menuduh Israel membantu para teroris untuk melakukan serangan di Suriah, menurutnya Israel menabuh genderang perang dengan membantu teroris.

Kubu yang kontra :
  • Israel melalui PM Netanyahu menuduh pemerintah Assad melakukan kejahatan perang dengan senjata kimia
  • Trump menyatakan bahwa pemerintah Suriah melakukan hal kejam dan dunia internasional harus bertindak
  • Organisasi kesehatan menyatakan bahan kimia yang digunakan adalah Sarin (20x lebih mematikan daripada sianida)
  • PBB menyalahkan Assad dan memintanya bertanggung jawab atas tindakan kejinya.
Kapan perang Suriah dan timur tengah akan segera berakhir? Sepertinya masih membutuhkan waktu yang lama mengingat hal ini adalah sebuah suratan takdir yang sudah tertulis, bahkan hingga menjelang hari kiamat kelak.