Masyarakat dibuat heboh dengan harga cabai yang mencapai di atas Rp 100.000, 00 bahkan hampir menyentuh angka Rp 200.000, 00. Tentu saja ini menjadi keresahan sendiri di masyarakat, pasalnya harga cabai malah lebih mahal dari harga 1kg daging sapi yang hanya Rp 120.000, 00 saja.
Saat awal kenaikan harga cabai, bahkan beberapa mahasiswa melakukan demonstrasi kepada pemerintah agar bisa menurunkan harga cabai yang selangit itu.
Pemerintah bertindak tegas, mereka menelusuri masalah yang terjadi hingga menyebabkan harga cabai melonjak tajam dan sangat mahal. Setelah beberapa saat dilakukan penyidikan hingga ke petani, ternyata ditemukan tindak kecurangan yang dilakukan oleh para pengepul licik. Mereka memanfaatkan keadaan untuk bisa mendapatkan keuntungan pribadi dan merusak ekonomi masyarakat.
Kasubdit I Dittipideksus menyatakan bahwa para pengepul melakukan monopoli curang, mereka menyelewengkan cabai dari petani yang harusnya masuk ke pasar Kramat Jati sebagai parameter harga, dan membelokkannya ke beberapa perusahaan produksi.
Hal inilah yang membuat cabai sangat langka di pasaran, apalagi cabai impor kurang berkualitas dan tidak disukai oleh banyak orang.
Saat ini sudah ada 4 pengepul curang yang terlibat dalam monopoli harga cabai ini, penyidikan masih terus dilakukan dan sepertinya masih ada pelaku lainnya yang terlibat dalam kasus ini.
Peran pemerintah dalam menjaga harga bahan pokok di masyarakat memang sangat vital, tentu saja masyarakat berharap pemerintah bisa ikut serta dalam menyelesaikan masalah yang ada dan menangkap oknum licik yang merugikan banyak orang.