Kapal masih menjadi salah satu alat transportasi pilihan warga Indonesia yang hendak menyebrangi laut untuk menuju ke pulau lainnya. Keadaan Indonesia yang dipenuhi dengan banyak laut membuat kapal menjadi salah satu pilihan yang paling tepat, hal ini tentu saja karena faktor biaya yang lebih murah dibandingkan dengan menggunakan pesawat terbang.
Meski Indonesia memiliki banyak kapal laut untuk penyebrangan, sayangnya terkadang masih ada peraturan yang dilanggar baik oleh petugas maupun penumpang sendiri. Kelebihan muatan adalah salah satu alasan lama penyebab terjadinya kecelakaan kapal laut, namun sebenarnya bukan hanya di kapal laut terjadi kasus kelebihan muatan seperti ini karena di jalur darat dan udara juga begitu.
Kecelakaan di laut merupakan salah satu kecelakaan yang banyak ditakuti oleh pengguna kapal, hal ini tentu saja karena laut yang dalam, ombak yang besar, jauhnya tim penyelamat, dan faktor lain yang membuat laut seakan menjadi momok yang cukup menakutkan.
Berikut ini adalah 6 kecelakaan kapal laut dengan korban terbanyak yang pernah terjadi di perairan Indonesia :
1. Kecelakaan kapal Motor Teratai Prima 0
Waktu : 11 Januari 2009
Tempat : Tanjung Banturo, sendana, Maneje, Sulawesi Barat
Korban : diperkirakan mencapai 334 meninggal dan belum ditemukan, 36 orang berhasil diselamatkan nelayan
Kejadian : Kapal tenggelam karena angin puting beliung yang menyebabkan gelombang setinggi 2 meter, selain itu faktor mesin kapal yang tidak memadai, kapasitas berlebih, dan nahkoda yang bersikeras melanjutkan perjalanan padahal sudah diperingatkan tentang cuaca yang buruk.
2. Kecelakaan Kapal Laut Damai Express 10
Waktu : 22 November 2009
Tempat : Perairan Riau
Korban : 28 meninggal, 12 hilang, puluhan lainnya luka-luka
Kejadian : Kecelakaan diakibatkan karena cuaca yang buruk sehingga membuat kapal rusak
Waktu : 11 Januari 2009
Tempat : Tanjung Banturo, sendana, Maneje, Sulawesi Barat
Korban : diperkirakan mencapai 334 meninggal dan belum ditemukan, 36 orang berhasil diselamatkan nelayan
Kejadian : Kapal tenggelam karena angin puting beliung yang menyebabkan gelombang setinggi 2 meter, selain itu faktor mesin kapal yang tidak memadai, kapasitas berlebih, dan nahkoda yang bersikeras melanjutkan perjalanan padahal sudah diperingatkan tentang cuaca yang buruk.
2. Kecelakaan Kapal Laut Damai Express 10
Waktu : 22 November 2009
Tempat : Perairan Riau
Korban : 28 meninggal, 12 hilang, puluhan lainnya luka-luka
Kejadian : Kecelakaan diakibatkan karena cuaca yang buruk sehingga membuat kapal rusak
3. Kecelakaan KM Asita III
Waktu : 18 Oktober 2007
Tempat : Perairan Selat Kadatua, Bau-bau, Sulawesi Tenggara
Korban : 31 meninggal, 35 hilang
Kejadian : Kapal tenggelam diduga karena cuaca buruk dan kelebihan muatan
4. Kecelakaan KM Levina I
Waktu : 22 Februari 2007
Tempat : Selat Sunda
Korban : 89 meninggal, 4 meninggal saat investigasi dan kapal tenggelam
Kejadian : Kapal terbakar sesaat setelah berangkat dan menyebabkan banyak korban jiwa, kala hendak dibawa kapal akhirnya tenggelam dan menewaskan 4 orang
5. Kecelakaan KM Digoel
Waktu : 8 Juli 2005
Tempat : Perairan Arafuru
Korban : 84 meninggal dan 100 menghilang
Kejadian : kapal kelebihan muatan dihantam ombak besar sehingga tenggelam di dalam lumpur.
6. Kecelakaan KMP Tampomas II
Waktu : 27 Januari 1981
Tempat : Perairan kepulauan Masalembo, Laut Jawa
Korban : Sekitar 666 meninggal (banyak terjadi simpang siur jumlah korban)
Kejadian : Kapal yang berangkat dari Tanjung Priok ke Ujung Pandang, diprediksi memakan waktu 2 hari 2 malam. Namun kapal bekas buatan jepang ini dikatakan kelebihan muatan dan tidak memenuhi standar keamanan, di tengah perjalanan terjadi kebakaran yang tidak bisa dipadamkan dan akhirnya membuat kapal tenggelam dengan membawa ratusan korban jiwa di dalamnya. Tragedi ini diabadikan oleh beberapa seniman, diantaranya Iwan Fals "Celoteh Camar Tolol dan Cemar", Ebiet G Ade "Sebuah Tragedi 1981", Doel Sumbang "Bencana-bencana".
Waktu : 18 Oktober 2007
Tempat : Perairan Selat Kadatua, Bau-bau, Sulawesi Tenggara
Korban : 31 meninggal, 35 hilang
Kejadian : Kapal tenggelam diduga karena cuaca buruk dan kelebihan muatan
4. Kecelakaan KM Levina I
Waktu : 22 Februari 2007
Tempat : Selat Sunda
Korban : 89 meninggal, 4 meninggal saat investigasi dan kapal tenggelam
Kejadian : Kapal terbakar sesaat setelah berangkat dan menyebabkan banyak korban jiwa, kala hendak dibawa kapal akhirnya tenggelam dan menewaskan 4 orang
5. Kecelakaan KM Digoel
Waktu : 8 Juli 2005
Tempat : Perairan Arafuru
Korban : 84 meninggal dan 100 menghilang
Kejadian : kapal kelebihan muatan dihantam ombak besar sehingga tenggelam di dalam lumpur.
6. Kecelakaan KMP Tampomas II
Waktu : 27 Januari 1981
Tempat : Perairan kepulauan Masalembo, Laut Jawa
Korban : Sekitar 666 meninggal (banyak terjadi simpang siur jumlah korban)
Kejadian : Kapal yang berangkat dari Tanjung Priok ke Ujung Pandang, diprediksi memakan waktu 2 hari 2 malam. Namun kapal bekas buatan jepang ini dikatakan kelebihan muatan dan tidak memenuhi standar keamanan, di tengah perjalanan terjadi kebakaran yang tidak bisa dipadamkan dan akhirnya membuat kapal tenggelam dengan membawa ratusan korban jiwa di dalamnya. Tragedi ini diabadikan oleh beberapa seniman, diantaranya Iwan Fals "Celoteh Camar Tolol dan Cemar", Ebiet G Ade "Sebuah Tragedi 1981", Doel Sumbang "Bencana-bencana".