Indonesia adalah negara yang terdiri dari berbagai suku, agama, ras, dan golongan yang berbeda dengan jumlah yang sangat banyak. Terkadang kita harus bersyukur karena perbedaan membuat negara kita menjadi lebih berwarna, namun terkadang pula kita harus menundukkan kepala ketika perbedaan menjadi sebuah alasan dari pertikaian karena konflik dan kerusuhan yang berbuntut panjang dengan menyisakan duka mendalam.
Sebenarnya banyak sekali kasus konflik yang terjadi di tanah air, namun ada sebagian yang tidak dipublikasikan demi menjaga kedamaian, atau sengaja dilupakan supaya tidak menjadikan dendam bagi pihak terkait. Berikut ini adalah 10 konflik dan kerusuhan mengerikan yang terjadi di Indonesia :
1. Kerusuhan Situbondo
10 Oktober 1996, seorang bernama Saleh, dianggap menghina Islam. Masa tidak terima dengan pernyataannya yang mengatakan Allah SWT makhluk biasa, setelah disidang dia hanya dihukum 5 tahun penjara. Masa marah dan ingin membunuhnya, namun dilindungi aparat dan menyebabkan kerusuhan.
Parahnya ada isu yang mengatakan bahwa Saleh disembunyikan di gereja, masa yang sudah marah kemudian melampiaskannya dengan membakar gereja dan panti asuhan. Tercatat 5 korban jiwa meninggal terbakar, 21 bangunan gereja, sekolah, panti asuhan rusak parah.
2. Kerusuhan Ambon & Poso
Untuk konflik di Maluku, alangkah baiknya hanya dijadikan sebagai kenangan kelam saja tanpa mengingat kembali apa yang terjadi, kini masyarakat sudah damai dan bisa hidup dengan tenang berdampingan :).
3. Kerusuhan Sampit
Kota Sampit, Kalimantan Tengah, pada Februari 2011 mencekam dengan adanya kerusuhan antar etnis yang terjadi. Konflik antar suku Dayak (pribumi) dan madura (pendatang) yang memang sudah lama terjadi akhirnya pecah dan menyebabkan penyerangan oleh suku Dayak kepada seluruh orang dari suku Madura, ratusan nyawa melayang dan banyak kerusakan yang terjadi.
4. Kerusuhan Mei 1998
Krisis moneter, ketidak percayaan kepada penguasa, dan gerakan mahasiswa di Jakarta membuat sebuah perubahan besar di Indonesia. Kerusuhan yang menyebabkan ribuan jiwa meninggal dunia, puluhan wanita mendapat pelecehan, dan kerugian material dengan jumlah triliunan karena perusakan, penjarahan, dan pembakaran yang dilakukan.
Konflik ini adalah buntut dari permintaan masyarakat yang menginginkan presiden Soeharto mundur, kala itu terjadi kerusuhan antara aparat dan mahasiswa yang menyebabkan banyak korban jiwa dan kerusakan, sasaran kemarahan adalah warga etnis Tionghoa, dan kejadian ini memaksa presiden Soeharto akhirnya mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden yang sudah berlangsung sekitar 30 tahun lamanya.
5. Kerusuhan Ahmadiyah Lombok atau Transisto Mataram
Kerusuhan yang terjadi di Lombok, NTB adalah kerusuhan yang mengakibatkan warganya ketakutan, mulai dari penganiayaan terhadap kelompok Ahmadiyah yang dianggap sesat, dan juga Transisto Mataram yang melibatkan isu teroris dan konflik antar agama. Meski tidak banyak korban jiwa, namun konflik ini cukup membuat warganya trauma.
6. Kerusuhan Lampung Selatan
27-29 Oktober 2012, terjadi kerusuhan antar kampung yang menyebabkan 14 korban jiwa, hal ini dipicu karena hal sepele yang tidak terlalu penting. Kerusuhan terjadi karena isu-isu yang beredar di masyarakat dan menyebabkan kecurigaan dari masing-masing kelompok.
7. Konflik G 30S PKI
30 September - 1 Oktober 1965, menjadi awal dari konflik politik di tanah air dimana beberapa jendral senior ditangkap dan dibunuh di lubang buaya, kejadian ini berbuntut dengan pemusnahan antek-antek PKI yang katanya mencapai jutaan jiwa. Siapa dalangnya, siapa pelakunya, siapa yang menang? masih menjadi misteri sampai sekarang, namun yang dirugikan adalah rakyat Indonesia sendiri akibat pertikaian ini. Ini merupakan salah satu konflik politik terburuk yang pernah terjadi di Indonesia, sehingga 30 September selalu diperingati oleh masyarakat kita.
8. Konflik Banjarmasin
23 Mei 1997 (Jumat kelabu), terjadi kerusuhan beraroma politik antara pendukung Golkar dan PPP, hal ini disebabkan karena kampanye Golkar mengganggu ibadah shalat Jum'at para simpatisan PPP. Karena hal ini, masa marah dan menyerang para simpatisan Golkar, korban jiwa karena kerusuhan ini mencapai 142 dan berbagai kerusakan yang terjadi.
9. Konflik Kelompok Separatis
GAM (Gerakan Aceh Merdeka), RMS (Republik Maluku Selatan), dan OPM (Organisasi Papua Merdeka) adalah 3 nama kelompok separatis yang sangat dikenal di Indonesia. Mereka adalah kelompok yang ingin memisahkan diri dari tanah air dan mendirikan negara sendiri, tentu saja aparat dan pemerintah langsung melakukan aksi cepat demi persatuan Indonesia.
GAM akhirnya terhenti karena gempa dan tsunai di tahun 2004, mungkin inilah jawaban dari Tuhan agar konflik panjang ini selesai dengan damai. Konflik dengan kelompok separatis menyebabkan banyak korban jiwa, dan ini sangat mengancam kelangsungan persatuan dan kesatuan negara Indonesia, tentu kita tidak ingin kehilangan daerah lagi seperti kala berpisahnya Timor Leste.
10. Konflik antar Genk, Supporter, kampung, dll
Kerusuhan banyak terjadi di Indonesia hanya karena hal-hal sepele, banyak diberitakan kerusuhan antar genk motor yang menyebabkan banyak korban jiwa, perkelahian supporter bola yang membuat banyak kerugian, dan masih banyak lagi pertikaian antar kelompok dan antar kampung yang terjadi.