Sri Rahayu Ditangkap Polisi Karena Ujaran Kebencian Di FB (Lagi-Lagi Pengguna FB)

Apa jadinya kalau orang yang belum paham dengan teknologi diberikan teknologi? Yah, mereka akan menggunakannya semau sendiri tanpa mengetahui resikonya.


Belum lama ini Sri Rahayu Ningsih (Ny Sasmita) ditangkap oleh polisi di kediamannya yang beralamat di Desa Cipendawa, Cianjur, Jawa Barat. Sri Rahayu sendiri lahir di Lampung dan kini tinggal di Jawa Barat, sehingga beberapa netizen malah jadi menyerang Jawa Barat sebagai provinsi yang intoleran.

Alasan Sri Rahayu ditangkap adalah karena kelakuannya sendiri yang bisa dibilang oneng, sok-sokan bicara tentang dunia politik di sosial media facebook. Dia dituduh telah menghina presiden Jokowi, pemerintah, partai politik, ormas, bahkan hingga isu sara dengan menghina masyarakat dari Sulawesi dan China.

Polisi kini memang bertindak tegas kepada para pengguna media sosial yang seenaknya sendiri dalam mengeluarkan pendapatnya di sosmed. Mereka sok bener aja deh, bilang si A jelek si B baik, emang situ dibayar apa dasarnya situ baru pegang gadget jadi sok-sokan gaya?

Maaf-maaf saja yah, sering sekali saya temui para pengguna FB yang mengeluarkan kata-kata kasar sok jagoan, padahal mereka tahu informasinya dari internet yang belum jelas kebenarannya. Sementara pendapat kosong yang belum bisa dipertanggung jawabkan malah mendapat banyak dukungan oleh orang-orang yang juga kosong.

Saya sendiri melarang keponakan saya menggunakan FB karena bahayanya bagi perkembangannya, dimana di dalam FB banyak sekali anak-anak yang bicara kasar, status sok bijak, tukang pamer, ujaran kebencian, dan lain sebagainya yang sangat buruk untuk perkembangan manusia.

Buni Yani kena kasus hukum, Sri Rahayu kena kasus hukum, mau nunggu siapa lagi dari para pengguna FB yang sok paham dengan kata-katanya?