Bisakah Indonesia Tangani Izzan yang Lulus SBMPTN Umur 14 Tahun? Atau Malah Harus Ke Luar Negeri Aja?!

Kita semua tahu bagaimana negara ini memperlakukan orang-orang cerdas dan berbakat yang ada, sebagian besar tidak bisa mengembangkan diri dan kemampuannya di negara sendiri sehingga harus ke luar negeri agar mendapat bantuan dan dukungan untuk menjadi orang besar.


Nah belum lama ini ada sosok jenius lainnya yang menghebohkan jagat maya Indonesia. Dalam kesibukan pendaftaraan SBMPTN tahun 2017 ini, sosok bernama Musa Izzanardi Wijanarko lolos SBMPTN dan masuk jadi mahasiswa Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam (MIPA) Intitut Teknologi Bandung (ITB).

Apa yang mengejutkan? Izzan baru berumur 14 tahun! Dia juga tidak sekolah formal karena ijazah SD hingga SMA didapat dengan mengikuti pendidikan Paket A sampai Paket C.

Sosok yang satu ini terbilang sangat jenius, menurut penuturan ibunya, di umur 7-8 tahu sudah mampu menyelesaikan soal matematika untuk anak SMA kelas 3. Bahkan di tahuun-tahun berikutnya sudah penasaran dengan matematika pojok bola sehingga disuruh untuk konsultasi pada dosen ITB.

Izzan kemudian belajar Matematika lainnya disambung Fisika yang membuatnya semakin pandai saja.

Setelah masuk SBMPTN dengan usia termuda, kabarnya Izzan punya cita-cita untuk menjadi seorang ahli nuklir di kemudian harinya. (semoga cita-cita tercapai dan menjadi bermanfaat)

Otak cerdas, kesempatan ada, dana mencukupi, tinggal bagaimana Izzan mengembangkan ke-kepo-annya terhadap dunia ilmu pengetahuan dan mempraktekkannya ke dalam hal yang positif. Orang tua Izzan juga mendukungnya dengan baik.

"Izzan umur 14 tahun udah lulus SBMPTN, nah lu yang lulus normal pada usia yang lebih matang kok malah pada sibuk mau ternak lele :P?"

Bagaimana negara akan menangani orang seperti Izzan? Jangan sampai kecolongan diambil Amerika ya pak pejabat, mereka senang banget dapat orang cerdas kayak gini loh.