Batal Full Day School, Kemendikbud Siapkan Sekolah 5 Hari Saja yang Bikin MUI Khawatir

Sebelumnya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengungkapkan keinginannya untuk melakukan full day school yang ternyata menyita banyak kontroversi sehingga sepertinya dibatalkan. Meski begitu, ternyata Kemendikbud tidak menyerah untuk memperbaiki pendidikan di tanah air ini. Dengan berbagai kebijakan, Kemendikbud mencoba merubah pendidikan di Indonesia agar lebih baik lagi.


Baru-baru ini Muhadjir Effendy mengutarakan keinginannya untuk menerapkan kebijakan sekolah senin hingga jum'at (5 hari sekolah) saja. Rencana ini sebenarnya sudah dipersiapkan secara matang dan hendak dilaksanakan pada tahun ajaran baru mendatang.

Sayangnya ada sedikit penolakan dari MUI, melalui Wakil Ketua Umumnya, Zainut Tauhid Sa'adi. Menurut Zainut, kebijakan ini harus dikaji ulang karena bisa menyebabkan pendidikan madrasah yang ada di masyarakat bangkrut dan terbengkalai akibat muridnya sibuk di seolah hingga sore.

Kebijakan pemerintah untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia memang tengah dilakukan dan diuji coba dengan berbagai peraturan baru. Sayangnya beberapa kebijakan masih bertentangan dengan hal-hal yang ada di masyarakat.

Pendekatan kepada masyarakat tentunya dibutuhkan pihak terkait agar kelak tidak berbenturan ketika ada kebijakan yang dijalankan untuk kemajuan pendidikan Indonesia.

Kata kemendikbud, sekolah 5 hari sudah memenuhi standar ASN untuk guru jika minimal pembelajaran dalam 1 hari selama 8 jam. Namun kebijakan seperti ini juga masih dikhawatirkan dapat membuat siswa jadi stres karena terlalu banyak berfikir.

Jika benar kebijakan sekolah 5 hari ini tetap dijalankan, maka madrasah dan pendidikan agama Islam lainnya harus merubah jadwal pelajaran mereka. Pondok pesantren akan semakin sibuk melakukan perubahan jadwal pelajaran ilmu agama.

Kebijakan yang masih menjadi kontroversi ini sepertinya tetap akan dijalankan di tahun pelajaran baru tahun depan, namun kita tunggu saja keputusan dari kemendikbud ini.