Kontroversi Kaburnya Ratusan Napi dari Rutan Pekanbaru

Berita heboh tentang kaburnya ratusan napi dari rutan Pekanbaru menjadi salah satu berita yang paling dicari akhir-akhir ini. Pasalnya para tahanan yang kabur tersebut merupakan tahanan yang cukup berbahaya, seperti pelaku curanmor ataupun pengedar narkoba. Hal ini membuat masyarakat resah dan sebagian ketakutan karena kaburnya para tahanan dari penjara.


Banyak pihak yang mempertanyakan kebobolan ini, kenapa bisa sampai ratusan yang kabur? Dimana para penjaga? Bagaimana pengamanan di dalam penjara? dan pertanyaan lainnya yang seakan menyudutkan pihak rutan dan para polisi yang berjaga.

Sebagai informasi tambahan untuk anda ketahui, rutan Pekanbaru sebenarnya hanya mampu menampung 300 napi, namun malah digunakan untuk menahan 1.800 napi yang artinya over kapasitas. Selain itu, para napi merasakan ketidakadilan dari sipir penjara akibat adanya pungli untuk bayar uang tambahan seperti makanan, air, listrik, dan lain sebagainya seperti untuk sekedar bertemu keluarga yang menjenguk.

Kekesalan para napi akhirnya memuncak hingga mereka nekad menjebol pintu lapas dan kabur beramai-ramai keluar dari penjara yang menyiksa ini.

Kaburnya para tahanan ini langsung direspon oleh pihak kepolisian, mereka langsung memburu para napi yang kabur dan melakukan razia dadakan guna menangkap mereka. Hasilnya dari berita terbaru yang saya dapatkan, sudah 212 napi yang ditangkap kembali, dan sebagian ada yang dikembalikan oleh keluarganya sendiri ke dalam rutan.

Hal ini tentu saja mencoreng nama baik pihak kepolisian karena sudah kebobolan, pembenahan sepertinya wajib dilakukan dengan menambah tahanan agar tidak over kapasitas lagi. Petugas yang berjaga juga harus dididik agar tidak membuat para napi menjadi berontak akibat ketidakadilan yang terjadi.