Akankah Konflik Venezuela Seperti Kerusuhan Mei 1998?

Venezuela sedang dalam konflik dan sudah berlangsung beberapa bulan ini, masyarakat yang anti pemerintah terus melakukan demonstrasi di jalanan memaksa pemerintah untuk mundur dan segera melakukan pemilihan umum dengan cepat.


Krisis Venezuela dipicu oleh kekurangan bahan makanan dan obat-obatan di negara itu, presiden Nicolas Maduro dianggap sebagai biang keladi dalam masalah ini. Pihak oposisi terus melakukan demo dan protes untuk memaksa presiden mundur dari jabatannya dan segera melakukan pemilihan umum lebih cepat.

Diberitakan akibat konflik yang terjadi ini, sudah 42 korban meninggal dunia karena serangan dari pihak kepolisian. Para pendemo dianggap melakukan hal yang anarkis sehingga polisi terpaksa melepaskan tembakan ke arah mereka.

Demo yang terjadi sendiri diikuti oleh hampir semua kalangan masyarakat yang anti pemerintah, mulai dari kaum pekerja, anak-anak, wanita, bahkan hingga lansia juga mengikuti demo ini.

Pemerintah sendiri dianggap tidak peka dengan permintaan warga, malah presiden dianggap menggunakan kekuasaannya untuk membuat keputusan guna menguatkan posisinya saat ini. Hal ini memicu kemarahan yang semakin menjadi dari para pendemo.

Krisis yang terjadi sejak 1 April 2017 ini terus menyebar di Venezuela, saat ini masih banyak para pendemo yang meminta presiden segera mundur dari posisinya. Warga menginginkan penguasa yang baru yang bisa menjamin pasokan makanan dan obat-obatan guna menangani krisis yang ada.

Kejadian seperti ini sebenarnya mirip dengan keadaan di bulan Mei tahun 1998 silam. Kala itu Indonesia mengalami masa krisis yang sangat menyengsarakan warga, hasilnya mahasiswa turun ke jalan untuk mendemo presiden Soeharto agar mundur dari jabatannya.

Kerusuhan Mei 98 akan terus dikenang, banyak sekali korban yang meninggal dunia, banyak penjarahan, kejahatan, pelecehan, dan tindakan SARA yang terjadi pada masa itu. Kerusuhan Mei 98 merupakan salah satu masa terburuk setelah kemerdekaan.

Akankah Venezuela mengalami kerusushan seperti di Jakarta pada bulan Mei 98? Semoga pemerintah di sana bisa menangani krisis tanpa bersembunyi dibalik kokohnya gedung pemerintahan yang nyaman.