Kontroversi Perseteruan PT Freeport dan Pemerintah Indonesia

Freeport adalah perusahaan emas terbesar di dunia asal Amerika, mereka punya cabang perusahaan di Indonesia yang berada di Mimika, Papua. Sampai saat ini, perusahaan asing yang satu ini menjadi salah satu pusat kontroversi, khususnya bagi rakyat Indonesia. Pasalnya keuntungan yang didapat Freeport sangat besar mengingat banyaknya emas, tembaga, perak, bahkan uranium yang ditemukan di sekitar Papua. Sementara rakyat Indonesia seakan tidak mendapatkan keuntungan yang sepadan dari keuntungan perusahaan ini.


PT Freeport belum lama ini memberikan "ancaman" kepada pemerintah Indonesia melalui President dan CEO Freeport McMoRan Inc, Richard C Adkerson. Mereka meminta pemerintah menghormati kontrak karya yang telah berjalan, hal ini karena selama 5 tahun terakhir ini belum ada kejelasan mengenaik kesepakatan antara Freeport dengan pemerintah.

PT Freeport ingin agar pemerintag menghormati kontrak kerja sama yang mengikat secara hukum, membiarkan mereka melakukan ekspor langsung tanpa campur tangan dengan PT Smelting. Dengan adanya peraturan ini, Freeport khawatir akan mengalami kerugian pada penjualan kuartal pertama di tahun 2017 ini.

Langkah perusahaan ini dengan membawa kasus besar ini ke arbitrase Internasional guna bisa menyelesaikan masalah.


Sementara pemerintah melalui ketua DPR, Agus Hermanto, meminta pemerintah agar tidak takut dengan ancaman Freeport karena dia yakin jikapun sampai ke meja hukum internasional, Indonesia tetap akan menang karena sesuai dengan pertauran yang berlaku.

Saat ini banyak pekerja Freeport yang meninggalkan Papua, entah karena PHK atau habis kontrak, kebanyakan mereka berasal dari luar negeri seperti Australia, AS, Kanada, Selandia baru, dll. Sudah hampir 1 ribu karyawan yang dipulangkan dengan berbagai alasan.

Sebenarnya memang miris jika kita melihat kesuksesan perusahaan asal Amerika ini, mereka sudah banyak menikmati kekayaan alam Indonesia, sementara rakyat masih hidup sengsara. Tidak usah jauh-jauh, di Papua saja masih susah masyarakatnya, sedangkan perusahaan besar itu bisa mengeruk banyak harta dari sana.

Freeport masih menjadi pro kontra di Indonesia, banyak orang yang berharap pemerintah bisa memutus kontrak perusahaan ini agar kekayaan alam di Papua bisa dimanfaatkan sendiri oleh pemerintah Indonesia. Namun nyatanya sampai saat ini, Freeport masih berada di sana, di tanah Papua yang kaya raya namun rakyatnya belum mulia.