Kontroversi Vape & Rokok Elektrik di Masyarakat

Vape atau Vapor atau rokok elektrik merupakan salah satu temuan terbaru yang kini sedang marak di masyarakat. Sebuah alat yang dikatakan sebagai pengganti rokok tembakau ini menjadi viral dan disukai oleh banyak kalangan masyarakat, khususnya kaum muda di seluruh dunia. Indonesia sendiri juga memiliki banyak perokok aktif, dan ketenaran vape membuat mereka juga ingin mencoba rokok elektrik yang satu ini.


Sebenarnya apakah benar jika vape tidak berbahaya bagi kesehatan? Ternyata hal ini masih menjadi perdebatan yang belum jelas. Tentu bagi perokok yang biasa mengkonsumi tembakau, mereka akan beranggapan jika rokok elektrik sama bahayanya dengan rokok tembakau, sedangkan untuk pecandu vape tentu saja akan menganggap bahwa vape lebih aman ketimbang rokok tembakau, namun bagi kalangan yang bukan perokok tentu saja akan menganggap keduanya berbahaya bagi kesehatan.

Saat ini sudah banyak korban berjatuhan karena penggunaan vape, mulai dari vapor yang meledak, penyakit kanker yang menyerang, paru-paru membengkak karena bahan kimia, serta bahaya lain seperti jantung, kemandulan, impotensi, dan berbagai penyakit yang siap menanti para penggunanya.


Pada awalnya produsen vape mengklaim bahwa dengan menggunakan rokok elektrik akan membuat perokok bisa berhenti dari kecanduan rokoknya, namun nyatanya mereka malah kecanduan ngevape, dan ini merupakan dalih semata untuk bisa menjual produk mereka. Bahkan badan kesehatan dunia, WHO, akhir-akhir ini juga mulai turun tangan membahas kontroversi dari vape yang sedang populer di masyarakat.

Ada baiknya untuk kamu yang sekarang sedang kecanduan vape ataupun rokok tembakau, sebaiknya mulai mengurangi kecanduan tersebut. Berangkatlah dari hati kamu, sedikit demi sedikit mengurangi konsumsinya dan semoga lekas berhenti dari kecanduan asap-asap itu.