6 Bencana Banjir Terparah yang Terjadi di Indonesia

Banjir merupakan salah satu bencana alam yang juga disebabkan oleh campur tangan manusia, jadi kita tidak boleh menyalahkan takdir karena hal itu memang kehendak Tuhan, yang harus kita pikirkan adalah bagaimana untuk berubah karena kita juga bertanggung jawab. Banyaknya hutan gundul, sampah berserakan, kurangnya peresapan air, dan saluran air yang buruk juga menjadi salah satu penyebab banjir selain kelakuan buruk yang membuat Tuhan marah.


Beberapa bencana banjir pernah terjadi di Indonesia, dan sudah banyak korban jiwa yang meninggal karena bencana banjir ini. Jakarta adalah ibukota negara kita, namun sayangnya kota ini juga menjadi langganan banjir hampir tiap tahunnya, sungguh miris jika melihat kenyataan yang terjadi saat ini.

Berikut ini adalah 6 bencana banjir besar yang pernah melanda Indonesia :

1. Banjir Bandang TangseWaktu kejadian : 2011
Jumlah korban : 24 meninggal
Penyebab : Penebangan pohon ilegal yang menyebabkan hutan gundul, hujan deras berhari-hari dan membuat air sungai meluap ke daratan merusak bangunan disekitarnya

2. Banjir bandang Wasior
Waktu kejadian : 2010
Jumlah korban : 158 meninggal, 145 hilang
Penyebab : Hutan yang rusak & hujan deras membuat air sungai meluap dan menyebabkan banjir parah

3. Banjir Jakarta
Waktu kejadian : 2007
Jumlah korban : 80 meninggal
Penyebab : selain memang langganan banjir, kebiasaan warga membuang sampah sembarangan juga turut memperparah sistem pembuangan air yang mengakibatkan banjir besar kala hujan turun selama 2 hari non-stop

4. Banjir bandang Jember
Waktu kejadian : 2006
Jumlah korban : 51 meninggal, 30 luka
Penyebab : Hutan yang gundul membuat air sungai tak bisa diresap dan menyebabkan bajir parah

5. Banjir bandang Bukit Lawang
Waktu kejadian : 2003
Jumlah korban : 129 meninggal, 100 hilang
penyebab : lagi-lagi penggundulan hutan menyebabkan air sungai meluap karena tidak bisa diserap dan ditahan, banjir ini membuat warga harus membangun tempat tinggalnya dari 0 lagi

6. Banjir bandang Garut
Waktu kejadian : 2016
Jumlah korban : 26 meninggal, 23 hilang
Penyebab : Hutan rusak, alih fungsi daerah resapan sungai dijadikan tempat tinggal, dan hujan deras yang terjadi membuat banjir bandang mengerikan.