Mengenal Lebih Dekat Sosok Tontowi Ahmad & Liliyana Natsir, Peraih Medali Emas Olimpiade

Rabu kemarin tepat pada tanggal 17 Agustus 2016 merupakan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 71. Ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh seluruh rakyat Indonesia, kegembiraan dan sukacita dirasakan oleh semua kalangan, baik dari para pejabat pemerintahan, rakyat, para napi yang mendapat remisi (potongan hukuman), dan berbagai kalangan lainnya.


Dari luar negeri, banyak sekali yang mengucapkan selamat atas hari kemerdekaan negeri tercinta kita ini, mulai dari kedutaan besar yang menjadi tamu kehormatan di acara pengibaran bendera, ucapan dari situs resmi beberapa klub sepakbola dunia, dan dari beberapa artis kenamaan dunia. Hmm rasanya bangga sekali menjadi bagian dari perayaan kemerdekaan Indonesia atau yang sering disebut Independence Day.

Namu salah satu kado hadiah kemerdekaan terindah datang dari 2 orang pebulu tangkis Indonesia yang berjuang di Olimpiade Rio, Brasil. Mereka adalah Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir, pasangan ganda campuran yang berhasil menjadi pemenang dan memberikan medali emas pertama kepada Indonesia di ajang Olimpiade tahun ini. sebelumnya, Indonesia hanya memiliki 2 medali perak dari cabang angkat besi, dan emas dari Owi/ Butet seakan menjadi pelengkap yang sangat menggembirakan seluruh rakyat Indonesia.

Owi dan Butet menjadi nama yang banyak orang perbincangkan, bahkan mereka menjadi artis dadakan saat ini, baik di dalam maupun luar negeri atas prestasi yang diraihnya. Sebenarnya seperti apakah sosok kedua pebulu tangkis ini? Mari simak bersama,

Tontowi Ahmad lahir di Banyumas, Jawa Tengah, pada 18 Juli 1987. Dia adalah pemain bulu tangkis ganda Indonesia yang bermula dari dari PB Djarum dan bergabung ke klub pada tahun 2005. Tontowi mulai terkenal di dunia bulu tangkis pada tahun 2010 ketika ia dipasangkan dengan bintang ganda campuran Liliyana Natsir.

Sedangkan Liliyana Natsir adalah pemain bulu tangkis kelahiran Manado, Sulawesi Utara, 9 September 1985. Pengalamannya antara lain berlaga dalam perebutan Piala Uber (2004, 2008 dan 2010), Piala Sudirman (2003 , 2005, 2007, 2009 dan 2011), merebut medali perak Olimpiade Beijing 2008 nomor ganda campuran bersama Nova Widianto, serta merebut merebut medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016 nomor ganda campuran bersama Tontowi Ahmad.

Kedua pasangan ini merupakan sosok yang berbeda namun bisa saling melengkapi, sosok Owi adalah pemuda yang memiliki skil dan Butet adalah pemain bulu tangkis yang sudah lama malang melintang di dalam dan luar negeri, pengalamannya bisa dijadikan sebagai panutan.

Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir, seluruh rakyat Indonesia berterimakasih kepada kalian yang telah memberikan kado terindah di menit-menit terakhir hari kemerdekaan Indonesia ke 71 ini. Semoga semakin banyak penerus bangsa yang bisa memperjuangkan tradisi meraih medali emas di Olimpiade seperti Susy Susanti, Taufik Hidayat, Markis Kido, Hendra Setiawan.