Kerusuhan Di Universitas Trisakti saat Pelantikan Rektor Baru, Aroma Politik?

Rabu pagi (24/08/16) ketika akan dilangsungkan pelantikan rektor baru Edi Hamid, terjadi kerusuhan yang cukup menggemparkan. Banyak orang yang ditangkap oleh aparat kepolisian, dan yang mengagetkan adalah ternyata orang-orang yang ditangkap merupakan orang biasa "preman" dan bukan mahasiswa.

sumber gambar : okezone
Kerusuhan ini ditengarai karena adanya pihak yang menjadi provokator, karena menurut salah satu pria yang ditangkap, dirinya hanya dibayar 150 ribu dan disuruh untuk berdiri di area kampus tersebut. Dan ketika kerusuhan pecah, mereka mau tak mau ikut terlibat dan akhirnya ditangkap.

Sengketa lahan menjadi salah satu topik yang masih didalami sebagai penyebab kasus ini, namun menurut beberapa sumber, dalam kerusuhan ini terdapat isu politik di dalamnya. Karena nyatanya kebanyakan orang yang ditangkap bukanlah mahasiswa, lalu kenapa mereka ada di area kampus Trisakti?

Polisi masih terus menyisir area kampus Trisakti dan mencari berbagai hal yang mencurigakan, bahkan ada aparat yang katanya menemukan beberapa bambu runcing di dalam area kampus. Hmm kalau dipikir lagi, untuk apa bambu runcing tersebut? Apakah untuk acara 17an? Entahlah!

Sebenarnya sengketa tanah, perebutan jabatan, dan kebijakan yayasan bukanlah hal baru lagi di Indonesia, biasanya kerusuhan dan tawuran yang melibatkan para mahasiswa memang bersumber dari hal-hal ini. Namun yang disayangkan, kenapa para mahasiswa yang pintar itu tidak melakukan aksinya dengan baik dan benar, malah mereka melakukan cara bar-bar dengan tawuran. Dan jangan lupakan juga dalang di balik penyewaan warga sipil (preman) yang ikut campur dalam beberapa kerusuhan.

Dampak kerusuhan memang cukup parah, pastinya banyak fasilitas yang rusak, bahkan ada beberapa orang yang terluka karena kerusuhan ini. Kita do'akan saja semoga polisi cepat menangani kasus ini dan masalahnya cepat kelar, mahasiswa bisa melakukan kegiatan perkualiahan lagi dengan tenang.